PESIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK

Dalam rangka memberikan yang terbaik untuk anak
ini, memahami psikologi perkembangan anak menjadi sangat penting.
Pemahaman ini akan membantu orang tua menemukan stimulasi yang tepat untuk
mengoptimalkan kecerdasan anak, juga menemukan metode pembelajaran yang pas
untuk anak. Berikut ini adalah tahap-tahap psikologi perkembangan anak, yang
meliputi perkembangan kognitif dan perkembangan psikososial.
Tahap perkembangan kognitif meliputi tahap
perkembangan sensori motor, tahap perkembangan praoperasional, tahap
perkembangan operasional konkret, dan tahap perkembanga operasional formal.
1. Tahap perkembangan sensori motor
Terjadi pada anak usia 0-2 tahun. Refleks, mulai
dapat berinteraksi, kebiasaan yang mulai terlihat, mulai memahami sesuatu yang
kecil, dan kreativitas yang muali terbentuk adalah hal-hal yang menandai tahap
perkembangan ini.
2. Tahap perkembangan praoperasional
Terjadi pada anak 2-7 tahun. Pada tahap ini, anak
mulai dapat menggunakan bahasanya sendiri untuk menggambarkan objek yang dia
lihat. Mereka mulai mengenal warna dan bentuk.
3. Tahap perkembangan operasional konkret
Terjadi pada anak usia 7-11 tahun. Pada tahap
perkembangan ini, anak mulai dapat berpikir logis.
4. Tahap perkembangan operasional formal
Terjadi pada anak usia 11 tahun ke atas. Pada
tahap ini, dapat berpikir lebih logis, penalaran mereka pun sudah mulai bekerja
dengan baik. Pada tahap ini, perasaan anak juga mulai bekerja.
Perkembangan psikososial menurut Erick Erikckson
meliputi delapan tahap, empat di antaranya, yang sesuai dengan batasan anak
adalah 4 tahapan berikut ini.
1. Kepercayaan versus ketidakpercayaan
Terjadi pada anak yang masih bayi. Pada tahap
ini, anak membutuhkan pola pengasuhan yang hangat sehingga akan merasa nyaman.
Ketidakpercayaan akan tumbuh jika anak diabaikan atau diperlakukan secara
negatif.
2. Otonomi versus malu dan ragu
Terjadi pada masa bayi akhir dan belajar
berjalan. Pada tahap ini, anak mulai menyadari kehendaknya sendiri. Jika
terlalu dibatasi atau dihukum terlalu keras, anak akan mengembangkan rasa malu
dan ragu.
3. Inisiatif versus rasa bersalah
Terjadi pada masa kanak-kanak awal (3-5¬ tahun).
Pada tahap ini, anak mulai merasakan dunia sosial yang lebih luas dan orang tua
mulai menyuruhnya mengemban beberapa tanggung jawab. Anak akan mengembangkan
rasa bersalah jika ia tidak bertanggung jawab.
4. Upaya versus inferioritas
Terjadi pada anak usia sekolah dasar. Pada tahap
ini, anak siap untuk menerima pengetahuan yang baru dan menerima tantangan atas
sebuah ide baru dan menarik. Pada usia ini, perasaan rendah diri dapat muncul
pada diri anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar