BIJAK BEROBAT DENGAN OBAT HERBAL

“Aduh, saya sudah pilek nih, harus buru- buru
minum habbat” tutur Yati (26) seorang guru di Pasuruan.
“Sejak saya rutin mengkonsumsi madu,
habbatussauda, dan sari kurma. Alhamdulillah sekarang jarang sakit, padahal
aktivitas sebagai ibu rumah tangga dan momprener banyak menyita waktu dan
tenaga” Erni (37) seorang ibu rumah tangga di Pekalongan berkomentar.
Dua komentar diatas mungkin sering Anda temui
saat ini. Konsumsi obat-obatan herbal tampaknya kian populer di tengah
pengobatan modern. Dari ragam jenisnya, ada jamu, obat herbal
terstandar, serta fitofarmaka yang dikembangkan dengan bantuan pengawasan dari
pemerintah. Menjamurnya produksi obat herbal, dan took- took penyedia herbal
membuktikan bahwa herbal telah menjadi lifestyle masyarakat Indonesia.
Jika dibandingkan dengan obat-obatan medis, cara
kerja herbal memang lebih lambat. Jika hanya dikonsumsi sekali dua kali, belum
tentu khasiatnya terasa. Minimal, obat-obatan herbal ini dikonsumsi selama satu
minggu agar khasiatnya benar-benar terasa.
Meski khasiatnya bekerja lambat seorang Ahli
Herbal dari Pusat Studi Obat Bahan Alam Departemen Farmasi Universitas
Indonesia, Prof. Dr. Sumali Wiryowidagdo, APT, memastikan bahwa obat-obatan
herbal cukup efektif menyembuhkan sakit tanpa efek samping yang berbahaya.
Namun penarikan beberapa jenis obat herbal
mengundang ketakutan banyak orang. Sebagian yang masih ragu dengan khasiat
herbal malah mundur dan mengurungkan niat. Kuncinya, cerdas memilih herbal
aman. Niat sehat malah jadi sakit, begitu kira-kira kalau Anda salah memilih obat
herbal. Daripada terus dihantui rasa takut memanfaatkan herbal, menjadi
tindakan lebih bijak bila kita mengetahui ciri-ciri obat herbal yang aman.
Pada dasarnya, ada tiga jenis herbal yang berada
di bawah pengawasan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yakni jamu atau
obat tradisional, obat herbal berstandar, dan fitofarmaka.
Bijak Menkonsumsi Obat Herbal
Ada
baiknya Anda bersikap bijak agar merasa nyaman saat mengkonsumsi herbal, untuk
itu sebaiknya Anda ikuti beberapa tips dibawah ini.
1. Obat herbal lebih cocok untuk mengobati
penyakit degenerative semacam diabetes, kolesterol, kanker dan lain- lain.
2. Periksa kemasan apakah obat herbal
tersebut sudah terdaftar di BPOM.
3. Lihat kemasan kadaluarsanya, dan belilah di
apotik atau took obat yang dapat dipercaya.
4. Baca aturan pakai, dan jangan mengkonsumsinya
secara berlebihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar