Ciri-ciri hubungan cinta yang sempurna
Posted on 16 November 2011.
Awal-awal
jadian, pasti semua pasangan ngerasa jadi manusia paling bahagia di
muka bumi ini. Raut wajah kita seolah memancarkan aura kebahagiaan yang
mahadahsyat. Ditambah lagi, seharian pikiran kita pasti melayang ke si
dia. Mau makan—ingat dia, mau belajar¬ingat dia, pokoknya di mana dan ke
mana pun kita, si dia selalu terbayang. Tapi, saat masuk bulan kedua,
mulai, deh, terlihat hal-hal nyebelin. Nah, jadi yang perlu diingat
adalah bahwa pacaran itu nggak cuma sekadar kirim SMS romantic dan
mengumbar kata-kata sayang. Kalau si dia mulai memancing perselisihan,
anggap saja sebagai bumbu cinta. Tapi, kalau ternyata banyakan sedihnya,
insomnia gara-gara mikirin dia, bahkan moody, itu pertanda bahwa
hubungan yang sedang dijalani nggak sehat.
Saling Menguntungkan
Hubungan
cinta yang balk seharusnya bisa jadi kolaborasi menguntungkan di antara
dua orang yang terlibat, balk secara fisik maupun emosional.
Saling Mengisi
Kalau
nggak ada dia, rasanya ada yang kurang, begitu juga sebaliknya. Tapi
kalau sampai satu minggu nggak ketemu dia, dan rasanya kayak nggak ada
yang hilang, hampir bisa dipastikan hubungan ini nggak lama lagi bakal
berakhir.
Romantisme
Seberapa
sering, sih, dia nelepon atau SMS? Dia perhatian nggak, sih, sama kita?
Ingat, pacaran bukan hanya sebuah status, loh. Kalau benih-benih cinta
yang dulu kita tanam waktu pedekate ternyata belum juga bisa dipanen,
itu tandanya kita harus mulai waspada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar