Senin, 05 Maret 2012

Ciri-ciri hubungan cinta yang sempurna

Ciri-ciri hubungan cinta yang sempurna

Seneng Terus
Awal-awal jadian, pasti semua pasangan ngerasa jadi manusia paling bahagia di muka bumi ini. Raut wajah kita seolah memancarkan aura kebahagiaan yang mahadahsyat. Ditambah lagi, seharian pikiran kita pasti melayang ke si dia. Mau makan—ingat dia, mau belajar¬ingat dia, pokoknya di mana dan ke mana pun kita, si dia selalu terbayang. Tapi, saat masuk bulan kedua, mulai, deh, terlihat hal-hal nyebelin. Nah, jadi yang perlu diingat adalah bahwa pacaran itu nggak cuma sekadar kirim SMS romantic dan mengumbar kata-kata sayang. Kalau si dia mulai memancing perselisihan, anggap saja sebagai bumbu cinta. Tapi, kalau ternyata banyakan sedihnya, insomnia gara-gara mikirin dia, bahkan moody, itu pertanda bahwa hubungan yang sedang dijalani nggak sehat.
Saling Menguntungkan
Hubungan cinta yang balk seharusnya bisa jadi kolaborasi menguntungkan di antara dua orang yang terlibat, balk secara fisik maupun emosional.
Saling Mengisi
Kalau nggak ada dia, rasanya ada yang kurang, begitu juga sebaliknya. Tapi kalau sampai satu minggu nggak ketemu dia, dan rasanya kayak nggak ada yang hilang, hampir bisa dipastikan hubungan ini nggak lama lagi bakal berakhir.
Romantisme
Seberapa sering, sih, dia nelepon atau SMS? Dia perhatian nggak, sih, sama kita? Ingat, pacaran bukan hanya sebuah status, loh. Kalau benih-benih cinta yang dulu kita tanam waktu pedekate ternyata belum juga bisa dipanen, itu tandanya kita harus mulai waspada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar