Kamis, 24 Mei 2012

tugas kwu


 

 

 

 

 

 

Daftar isi

  .   6 contoh wirausahawan

    .   7 Referensi

 

 

 

 

 

 

1. Pengertian

Wirausahawan (bahasa Inggris: entrepreneur) adalah orang yang melakukan aktivitas wirausaha dicirikan dengan pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya.Wirausahawan menciptakan sebuah bisnis baru dalam menghadapi risiko dan ketidakpastian untuk tujuan mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan mengidentifikasi peluang signifikan dan sumber daya yang diperlukan. Kamus Besar Bahasa Indonesi (KBBI) mendefinisikan wirausahawan sebagai "orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menyusun cara baru dalam berproduksi, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, mengatur permodalan operasinya, serta memasarkannya. Sedangkan, Louis Jacques Filion menggambarkan wirausahawan sebagai orang yang imajinatif, yang ditandai dengan kemampuannya dalam menetapkan sasaran serta dapat mencapai sasaran-sasaran itu. Ia juga memiliki kesadaran tinggi untuk menemukan peluang-peluang dan membuat keputusan. Persamaannya dari pengertian - pengertian tersebut yaitu wirausahawan memiliki dan mampu berpikir kreatif-imajinatif, melihat peluang dan membuat bisnis baru. Seorang wirausahawan adalah seorang manajer, tetapi melakukan kegiatan tambahan yang tidak dilakukan semua manajer.Manajer bekerja dalam hierarki manajemen yang lebih formal, dengan kewenangan dan tanggung jawab yang didefinisikan secara jelas sedangkan pengusaha menggunakan jaringan daripada dari kewenangan formal.

2. Mitos

Mitos-mitos tentang wirausahawan katanya wirausahawan adalah pelaku, bukan pemikir. Seringkali mereka adalah orang yang sangat metodis sehingga merencanakan tindakan mereka dengan hati-hati. Mereka dilahirkan, tidak diciptakan. Hari ini, pengakuan EAS Adiscipline membantu untuk menghilangkan mitos ini. Seperti semua disiplin ilmu, wirausahawan memiliki model, proses, dan kasus yang memungkinkan topik untuk dipelajari.
  • Mereka adalah penemu, misalnya Ray Kroc, bukan ia yang menemukan waralaba makanan, tetapi ide-ide inovatifnya membuat McDonalds terbesar ke seluruh dunia.
  • Mereka adalah orang aneh akademik dan sosial, keyakinan bahwa pengusaha adalah akademisi dan sosialisi yang tidak berhasil akibat dari beberapa pemilik usaha yang memulai perusahaan yang sukses setelah putus sekolah atau berhenti bekerja tapi tidak lagi dipandang demikian, saat ini dipandang sebagai seorang profesional.
  • Orientasi wirausahawan adalah uang, uang adalah sumber daya tetapi tidak pernah menjadi tujuan akhir.
  • Semua membutuhkan keberuntungan, benar bila keberuntungan berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat akan selalu menghasilkan keuntungan. Tapi keberuntungan terjadi ketika persiapan bertemu kesempatan.
  • Wirausahawan adalah pengambil risiko yang ekstrem (penjudi), sebaliknya bekerja dengan risiko yang diperhitungkan.Wirausahawan bekerja paling sukses keras lewat perencanaan dan persiapan untuk meminimalkan risiko yang terlibat dalam rangka untuk lebih mengontrol nasib visi mereka.

3. Perbedaan

Antara wirausahawan dengan profesi lainnya:
Kelebihan - kelebihan yang dimiliki, yaitu:
  1. Kesempatan untuk mewujudkan cita-cita.
  2. Kesempatan untuk menciptakan perubahan.
  3. Untuk mencapai potensi penuh Anda.
  4. Untuk menuai keuntungan yang mengesankan.
  5. Memberikan kontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan pengakuan untuk usaha Anda.
  6. Dapat melakukan apa yang disukai dan bersenang-senang.
Kekurangan yang dimiliki, yakni:
  1. Ketidakpastian pendapatan, mendirikan dan menjalankan bisnis tidak memberikan jaminan akan mendapatkan cukup uang untuk bertahan hidup.
  2. Risiko kehilangan seluruh investasi, tingkat kegagalan bisnis kecil relatif tinggi.
  3. Jam kerja yang panjang dan bekerja keras, dun & Survei bradsheet melakukan survey, 65% dari wirausahawan mencurahkan waktunya 40 jam atau lebih setiap minggunya untuk perusahaan mereka.
  4. Kualitas hidup lebih rendah sampai bisnis didirikan.
  5. Tanggung jawab kompleks, banyak pengusaha diharuskan untuk membuat keputusan mengenai isu-isu di luar bidang ilmu.
  6. Putus asa,sangat membutuhkan dedikasi, disiplin, dan keuletan untuk mengatasinya.

4. Sikap

Sikap-sikap yang umum ditemui,yaitu:
  1. Keinginan untuk preferensi tanggung jawab atas risiko yang lebih besar, wirausahawan tidak mengambil risiko secara liar melainkan memperhitungkan terlebih dahulu risiko yang akan diambil.
  2. Keyakinan akan kemampuan mereka untuk berhasil. Biasanya memiliki kepercayan diri terhadap kemampuan mereka untuk berhasil.
  3. Keinginan untuk hasil segera.
  4. Tingkat tinggi energi, lebih energik daripada rata-rata orang.
  5. Orientasi terhadap masa depan. Berorientasi pada masa depan, wirausahawan kurang peduli dengan apa yang telah mereka lakukan kemarin dibandingkan dengan apa yang akan mereka lakukan besok.
  6. Keahlian dalam pengorganisasian, tahu bagaimana menempatkan orang yang tepat di tempat yang tepat.
  7. Secara efektif mencipatakan sinergi antara orang dan pekerjaan, sehingga memungkinkan wirausahawan untuk mewujudkan visi mereka menjadi kenyataan.
  8. Nilai prestasi atas uang.

5. Untuk menjadi wirausahawan

   1.  Menggali diri

Kunci untuk mengidentifikasi jiwa pengusaha adalah dengan cara melihat karakter seseorang, khususnya pada hal-hal yang menjadi kebiasaan, alami dan dilakukan dengan baik. Setiap dari kita, memiliki susunan karakter tertentu yang menjadikan kita, apa adanya. Kami menggunakan kata Tema Karakter untuk menggambarkan unsur-unsur yang membentuk susunan karakter. Mengetahui Tema Karakter Seseorang adalah permulaan.Tema Karakter adalah inti, seperti pusat bola salju yang mengumpulkan lebih banyak salju ketika menggelinding menuruni bukit. Ia mengumpulkan pengetahuan dan pengalaman dalam prosesnya. Tema Karakter membentuk pengetahuan dan pengalaman dalam satu wilayah yang berhubungan. Bila seseorang dengan kreativitas sebagai tema karakter yang dominan, akan memiliki kemampuan lebih untuk mengatasi situasi yang membutuhkan adaptasi dan perubahan dibandingkan dengan yang memiliki tema karakter dengan kreativitas yang lebih rendah. Pengalaman Hidup dapat mengembangkan dan memperkuat tema karakter, tetapi dapat juga menguranginya. Pendidikan dan latihan juga memberikan bentuk dan ukuran bola salju, pentingnya mengetahui tema karakter kita tidak dapat diremehkan sebaliknya semakin cepat kita mengetahuinya akan lebih baik. Wirausahawan memiliki enam tema karakter utama yang membentuk akronim:
F (Focus) untuk fokus,
A (Advantage) untuk keuntungan,
C (Creativity) untuk kreativitas,
E (Ego) untuk ego,
T (Team) untuk tim,
S (Social) untuk sosial.

   2. Memulai usaha

Ada empat subkategori menjadi wirausahawan:
  1. Penemu, mendefinisikan konsep, unik, baru, penemuan atau metodologi
  2. Inovator, menerapkan sebuah teknologi baru atau metodologi untuk memecahkan masalah baru.
  3. Marketer, mengidentifikasi kebutuhan di pasar dan memenuhinya dengan produk baru atau produk substitusi yang lebih efisien.
  4. Oportunis, pada dasarnya sebuah broker, pialang, yang menyesuaikan antara kebutuhan dengan jasa diberikan dan komisi.

   3. Kemampuan yang Diperlukan

Keterampilan yang dibutuhkan oleh para pengusaha dapat dikelompokkan menjadi tiga area utama: keterampilan teknis seperti menulis, mendengarkan, presentasi lisan, pengorganisasian, pembinaan, bekerja dalam tim, dan teknis tahu-bagaimana(know-how), keterampilan manajemen usaha termasuk hal-hal dalam memulai , mengembangkan, dan mengelola perusahaan. Keterampilan dalam membuat keputusan, pemasaran, manajemen, pembiayaan, akuntansi, produksi, kontrol, dan negosiasi juga sangat penting dalam membangun dan mengembangkan usaha baru. Keterampilan terakhir melibatkan keterampilan kewirausahaan. Beberapa keterampilan ini, membedakan pengusaha dari manajer termasuk disiplin, pengambil risiko, inovatif, teguh, kepemimpinan visioner, dan yang berorientasi perubahan.

   4. Kesalahan umum dan solusi

Berikut adalah sepuluh kesalahan umum yang sering dilakukan oleh wirausahawan, saat awal menjalankan bisnisnya:
  1. Kesalahan dalam Mengelola
  2. Kurangnya Pengalaman
Manajer bisnis kecil perlu memiliki pengalaman jika mereka ingin mengembangkan usahanya.
  1. Kontrol Keuangan Kurang
Bisnis yang sukses membutuhkan kontrol keuangan yang tepat.
  1. Upaya Pemasaran yang Lemah,
Membangun konsumen untuk bertambah secara berkesinambungan membutuhkan usaha, pemasaran secara terus-menerus dan kreatif. Slogan, pelanggan secara otomatis akan datang, hampir tidak pernah terjadi.
  1. Kegagalan untuk Mengembangkan Rencana Strategis.
Gagal dalam merencanakan, berarti gagal untuk bertahan.
  1. Pertumbuhan Tidak Terkendali
Pertumbuhan adalah hal yang alami, sehat dan diinginkan oleh setiap perusahaan. Namun, harus direncanakan dan dikendalikan. Pakar manajemen Peter Drucker berkata perusahaan-perusahaan baru lebih baik untuk memperkirakan pertumbuhan modal hanya setiap peningkatan penjualan 40 hingga 50 persen.
  1. Lokasi Kurang Strategis
Memilih lokasi yang tepat adalah sebagian seni dan sebagian ilmu. Seringkali, lokasi bisnis dipilih tanpa penelitian yang benar, investigasi, dan perencanaan.
  1. Kontrol Persediaan yang Barang Buruk
Pengendalian persediaan barang adalah salah satu tanggung jawab manajerial yang sering terabaikan.
  1. Harga Tidak Tepat
Menetapkan harga yang tepat sehingga menghasilkan keuntungan yang diperkirakan menuntut pemilik bisnis mengerti berapa biaya untuk membuat, memaasarkan dan mendistribusikan barang dan jasa.
  1. Ketidakmampuan dalam Membuat Transisi Entreprenurial
Setelah memulai,akan terjadi pertumbuhan, biasanya membutuhkan gaya manajemen yang sangat berbeda. Pertumbuhan mengharuskan wirausahawan untuk mendelegasikan wewenangnya dan tidak menangani - kegiatan operasional sehari-hari - sesuatu yang tidak bisa dilakukan olehnya.
Berikut adalah solusi untuk mengatasinya:
  1. Mengenal bisnis secara mendalam.
  2. Mengembangkan rencana bisnis yang matang.
  3. Mengelola keuangan.
  4. Memahami laporan keuangan.
  5. Belajar mengelola manusia secara efektif.
  6. Jaga kondisi Anda.

   5. Penghargaan

Untuk memacu dan mengukur kualitas usahawan kita dapat mengikuti kompetisi wirausaha. Berikut bebebapa contoh kompetisi wirausaha di Indonesia.

 

6. Contoh wirausahawan

Kiat Mengelola Wirausaha Cokelat yang Berhasil

Mengelola wirausaha yang berhasil gampang-gampang susah. Itulah sebabnya sering kita saksikan tak semua wirausaha yang dirintis dengan tekun mampu tumbuh dan menghasilkan keuntungan. Sebagian besar akhirnya rontok di tengah jalan. Pasti sedih membayangkannya.
Namun bayangan itu tentu saja tak perlu dijadikan sebagai penghalang jika tekad berwirausaha telah bulat. Masih ingat pesan ayah – ibu ? ”Kamu tak akan bisa mengendarai sepeda dengan baik bila belum pernah terjatuh” Bukan jatuhnya yang kita harapkan, namun selain jatuh adalah bagian dari kemampuan yang terus berkembang, jatuh juga merupakan alat untuk membentuk sikap hati-hati dan cermat.
Selain keberhasilan wirausaha sangat ditentukan oleh ridho Allah SWT, sesungguhnya terdapat kunci-kunci keberhasilan yang bisa kita pelajari dari wirausahawan-wirausahawati yang lebih dahulu menekuni usahanya. Dapat diamati wirausahan yang berhasil menjalani perilaku-perilaku profesional, yang dapat dirumuskan sebagai 3 K :

1. Komitmen. Komitmen artinya tekad untuk bersungguh-sunguh. Idealnya wirausaha apapun dibangun dengan komitmen untuk melayani konsumen dengan kualitas terbaik. Bukan semata-mata mencari keuntungan secepat-cepatnya dan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Dengan komitmen melayani konsumen maka pewirausaha sungguh berhati-hati memperlakukan konsumen :
· Menggunakan bahan yang baik, bukan asal murah, apalagi dicampur bahan berbahaya
· Janji ditepati, bukan yang penting bilang bisa, agar order ”ketangkap”, sedangkan pemenuhannya bagaimana nanti
· Jujur terhadap kemampuan. Konsumen akan lebih menghargai jika kita mengatakan pada mereka ”Oh itu di luar keahlian kami, mungkin ada produsen lain yang bisa saya rekomendasikan” dari pada nekad terima order, tapi akhirnya saat deadline kita terpaksa menyerah. Jika permintaan konsumen tsb. sesungguhnya masih dalam lingkup layanan kita, tapi saat itu belum mampu, berjanjilah pada diri sendiri untuk memperalajarinya. Sehingga pada saat datang permintaan yang sama di hari lain kita benar-benar sudah bisa melayaninya.
· Terus belajar untuk memuaskan konsumen. Kepuasan konsumen adalah sesuatu yang bersifat dinamis dan cenderung meningkat. Karenanya belajar terus menerus untuk memperkaya kemampuan merupakan bagian dari komitmen berwirausaha. Kita bisa belajar dari sumber apapun dan bisa belajar dari siapapun.

2. Konsisten. Saat wirausaha mulai berkembang. biasanya terlihat berbagai peluang untuk memperbesar keuntungan. Misalnya pada usaha cokelat yang dirintis ada konsumen yang mengatakan ”wah usaha ini akan lebih baik jika dibarengi dengan dibukanya toko roti, pasti tambah laris karena banyak yang bisa melihat”. Atau ”usaha cokelat ini cocoknya dibarengkan dengan toko mainan anak-anak, soalnya konsumen cokelat kan kebanyakan anak-anak” Aneka pendapat tersebut, bisa benar bisa malah menjuruskan pada kerontokan usaha. Hal ideal yang bisa dipikirkan adalah konsisten pada usaha semula. Usaha cokelat masih sangat luas peluang pengembangannya. Perhatikan saja dari sisi konsumennya, anak-anak hingga kakek nenek merupakan konsumen cokelat. Jika berdasar kelompok umur ini benar-benar diperhatikan kebutuhannya terhadap cokelat, akan muncul berbagai kreasi cokelat. Jadi tak perlu merambah para wirausaha lain, yang belum tentu kita menguasai dan menyenanginya.

3. Komunikasi . Komunikasi adalah kunci agar konsumen tahu terhadap produk-produk yang kita hasilkan. Membuka peluang mereka mencoba produk yang kita hasilkan dan menjadi konsumen setia. Komunikasi juga sarana menyampaikan pengembangan produk-produk kita, atau keterbatasan kemampuan untuk melayani kebutuhan konsumen. Karenanya rajinlah berkomunikasi dengan calon pelanggan, pelanggan setia maupun pelanggan yang telah lama tidak kontak dengan kita. Beragam cara komunikasi yang bisa dilakukan, tergantung anggaran yang dimiliki : iklan, brosur, memanfaatkan internet atau bazzar. Tantangannya, tak semua wirausahawan dapat berkomunikasi akibat keterbatasan anggaran. Dalam keadaan begini komunikasi yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan cerita dari mulut ke mulut (getok tular), sarana internet gratis atau menjalin promosi bareng antar sesama wirausaha. Hal yang dapat dikatakan dari komunikasi adalah : ”bagaimanapun caranya, produk bagus yang kita miliki harus diketahui oleh konsumen” Untuk mencapai tujuan tersebut resep paling jitu menghasilkan komunikasi murah adalah reputasi baik. Bukankah reputasi baik enak untuk disebarluaskan ?












  

7.  Referensi

1.                               KBBI daring
2.                              (Inggris) Zimmere W. Thomas dan Norman M.Scarborough. Essentials of Entrepreneurship and Small Business Management, Edisi 4.United States of America:Pearson Prentice-Hall.2005
3.                              Bateman Thomas S and Scott A.Snell, Management: Leading and Collaborating in a Competitive World, edisi 7. Mcgraw-hill.2007
4.                               (Inggris) Kuratko F.Donald, Richards M.Hodgetts.Entrepreneurship, 6th ed. United States of America: Thomson.2004
5.                              Blawatt R. Ken. Entrepreneruship, United States of America: Prentice-Hall Canada.1998
6.                              Bolton Bill dan John Thompson.The Entrepreneur in Focus.Great Britain:Thomson.2003
7.                              Hisrich.D.Robert,Michael P.Peters,dan Dean A.Shepherd.Entrepreneurship, 6th edition.Mcgraw-Hill.2005
8.                              Zimmere W.Thomas dan Norman M.Scarborough.Pengantar Kewirausahaan dan Manajemen Bisnis Kecil.Indonesia: doublefish.2002
9.                              www.wirausahamandiri.co.id , Wirausaha Muda Mandiri
10.                          www.ey.com , Entrepreneur of the Year - Ernst and Young

Tidak ada komentar:

Posting Komentar